Jumat, 20 Maret 2009

lezat

Es Krim, Cokelat, dan Kepribadian
Cerita Makan | Posted May 21, 2008 09:40 AM dauz



A Star of Chocolate by corbis image
Gambar Lainnya
A Star of Chocolate

Tahukah Anda bahwa es krim dapat menimbulkan perasaan tentram ? Ini adalah temuan Brian Wansink Ph.D., peneliti ilmu marketing dari Illinois University. Temuan ini tidak memiliki dasar biologis. Melalui penelitian pada 1605 pria dan wanita di AS, es krim adalah jawaban yang paling banyak keluar dari pertanyaan “makanan apa yang menurut anda memberikan perasaan nyaman/tentram pada diri anda?”. Wansink menyatakan bahwa perasaan tersebut timbul karena es krim membangkitkan kembali kenangan seseorang tentang masa kecilnya (ingat adegan kalahnya kekejaman Anton Ego di film Ratatouille?)

Wansink juga menyatakan bahwa makanan juga berhubungan dengan kepribadian seseorang. Maka, pria lebih suka makan—misalnya steak—karena cara memakannya yang harus dicacah-cacah tersebut berkaitan dengan gambaran tradisional mengenai ke-macho-an. Sedangkan wanita lebih suka makanan yang lembut dan manis (contoh coklat) karena mereka mengidentifikasikan kelembutan dan kemanisan dengan diri mereka (yang mana sama sekali bukanlah tidak tepat.red). Hmm, walau tak ada dasar biologis yang kuat, pengetahuan ini boleh juga dipakai dalam strategi date Anda. Misalnya, untuk menyenangkan pasangan Anda, Anda dapat mengajak pasangan untuk makan makanan yang sesuai dengan kepribadiannya.

Namun, berbicara tentang cokelat, ternyata ada berita buruk tentang cokelat. Setelah fungsinya untuk menambah ketahanan belajar dipatahkan, fungsi coklat untuk menyehatkan pembuluh darah (sehingga aliran darah menjadi lancar sehingga menyehatkan jantung) juga mulai diserang. Pasalnya, kandungan lemak, gula dan kalori yang terdapat di dalam coklat juga ternyata tidak baik untuk kesehatan.

Selain itu, zat yang menyehatkan pembuluh darah tersebut (flavanoid) ternyata hanya ditemukan di coklat hitam. Coklat putih dan coklat susu (milk chocolate) ternyata tidak mengandung flavanoid. Sedihnya lagi, bahkan dalam pembuatan coklat hitam, flavanoid sering kali hilang terbuang atau sengaja dibuang oleh produsen karena rasanya pahit. Yang lebih jahat lagi, ternyata ada coklat hitam palsu yang sebenarnya adalah coklat biasa yang dengan proses pemasakan dibuat sehingga warnanya lebih hitam.

Namun, terlepas dari asli tidaknya, tidak ada yang sama sekali jika Anda memberikan coklat hitam dengan niat untuk menyenangkan wanita pujaan Anda! (CM4/05)

Artikel ini adalah sumbangan tulisan dari Dion